Memiliki tiga orang kakak laki-laki memang tampak menyenangkan. Apalagi kalau dua diantara mereka kembar identik. Namun tidak untuk Brilianna, seorang siswi sekolah menengah atas di Yogyakarta. Ketiga kakaknya yang jenius, Leo, Rio, dan Yongki menuntutnya untuk menjadi jenius pula. Apalagi empat tahun yang lalu Si Kembar Leo dan Rio kompak masuk fakultas kedokteran universitas Gajah Mada Yogyakarta melalui jalur prestasi. Yongki juga berhasil mencetak prestasi yang membanggakan. Dia berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada dan sempat dikirim untuk belajar di Yale University. Sekarang dia telah resmi menjadi dokter spesialis penyakit dalam.
Kedua orang tua Brilianna juga menuntutnya untuk mengikuti jejak sang kakak. Brilianna harus menjadi generasi penerus Leo, Rio, dan Yongki. Padahal, Lian-nama panggilan Brilianna-sama sekali tidak berminat masuk ke fakultas kedokteran, apalagi menjadi dokter. Dia ingin menjadi seorang sarjana ilmu komputer karena selama ini blognya dianggap lebih oleh para guru di sekolahnya, baik dari segi penampilan maupun kualitas isinya.
Karena keingintahuannya yang cukup besar akan dunia komputer, Lian mencoba mendekati Angga, kakak dari sahabatnya sendiri yang berkuliah di fakultas ilmu komputer. Usaha Lian membuahkan hasil. Angga mau mengajari Lian membuat sketsa dengan menggunakan beberapa program, kemudian Lian sendiri yang membuat webnya. Lama kelamaan Angga dan Lian menjadi akrab.
Beberapa waktu kemudian, seorang guru mata pelajaran memberikan sebuah tugas kepada Lian. Beliau mendaftarkan Lian menjadi salah satu peserta olimpiade kedokteran. Beliau juga telah mempersiapkan seorang alumni yang berkuliah di fakultas kedokteran untuk membimbing Lian. Pembinaan yang terus menerus untuk menghadapi olimpiade kedokteran membuat persiapan lomba desain yang akan diikuti oleh Gilang dan Lian menjadi sedikit terbengkalai. Akhirnya, Anggapun turun tangan.
Masalah mulai muncul ketika pada suatu hari Angga datang ke rumah Lian dan bertemu dengan Rio. Rio tidak suka sang adik dekat dengan Angga. Oleh karena itu, dengan dukungan penuh dari saudara kembarnya, Rio melarang Lian bertemu kembali dengan Angga. Protes Lian sama sekali tidak ditanggapi. Akhirnya Lian sempat mogok pembinaan olimpiade kedokteran selama beberapa minggu dan mendapat surat teguran langsung dari kepala sekolah!
Hasil ujian kenaikan kelas membuat papa dan mama Lian marah. Ada nilai enam yang bertengger manis pada pelajaran Biologi dan Matematika. Pelajaran yang menurut Leo dan Rio
adalah dasar dari pelajaran di fakultas kedokteran. Nilai itu juga yang membuat posisi Lian di kelas akselerasi terancam. Papa dan mama segera menjadualkan bimbingan les privat selama liburan kenaikan kelas dan Yongkilah yang diberi mandat untuk mencarikan guru privat untuk Lian. Keputusan mereka membuat Lian semakin tertekan. Dia lari dari rumah dan meninggalkan secarik kertas bertuliskan ”Don’t push me!” di meja belajarnya.
Lalu bagaimana nasib Lian selanjutnya? Akankah Lian tetap bertahan di kelas akselerasi? Bagaimana dengan keluarganya? Bagaimana hubungan Lian dan Angga selanjutnya? Berhasilkah Lian lepas dari bayang-bayang ketiga kakaknya?
Novel keduaku... be ready in august
BalasHapus